Berita

Jajaran Kemenag Bintan Ikuti Sesi Praktek Pembuatan Pupuk Organik Cair

Berita

Jajaran Kemenag Bintan Ikuti Sesi Praktek Pembuatan Pupuk Organik Cair

 

Kemenag Bintan (Humas) – Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan ikuti sesi pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar limbah organik. Kegiatan dilaksanakan di halaman belakang Kantor Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk, Kamis, 8 Mei 2025.

 

Kegiatan menghadirkan praktisi pertanian asal Bintan Utara, Tukiman. Dia adalah praktisi pertanian yang bergelut pada pembuatan pupuk organik cair dalam dekade terakhir. Kiprahnya sudah dikenal oleh para petani di Kabupaten Bintan.

 

Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Abu Sufyan menjelaskan pembuatan pupuk organik cair diperlukan untuk menambah wawasan ASN Kemenag Bintan yang telah sukses menyelenggarakan penanaman satu juta pohon Matoa dalam rangka program ekoteologi Asta Protas Kemenag.

 

Abu Sufyan mengatakan program ekoteologi dalam Asta Protas Kemenag untuk menghadirkan praktik beragama yang cinta akan lingkungan dan kelestarian alam.  

 

Tukiman yang juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bintan menjelaskan keunggulan pupuk organik cair antara lain mudah diserap tanaman, membantu pelapukan bahan mineral, menggemburkan tanah, ramah lingkungan, membantu pertumbuhan tanaman, menyuburkan tanah, dan melestarikan lingkungan.

 

Bahan-bahan dasar yang digunakan antara lain batang pisang, kotoran hewan, EM-4, gula merah, bubuk sekam padi, kapur dolomit dan air.

 

Langkah-langkah yang dilakukan adalah, sebagai berikut.

 

Pertama, siapkan wadah drum ukuran besar sebagai tempat utama dilakukannya proses fermentasi.

 

Kedua, cincang halus batang pisang dan masukkan dalam wadah drum besar sebanyak setengah drum.

 

Ketiga, masukkan kotoran hewan seperti kotoran kambing dan kotoran ayam secukupnya.

 

Keempat, larutkan satu liter EM-4, satu kilogram gula merah dan air sebanyak 10 liter dalam wadah ember terpisah. Aduk hingga larut dan merata.

 

Kelima, masukkan larutan EM-4 dan gula merah dalam drum besar bersama batang pisang yang telah dicincang halus bersama kotoran hewan. Isi dengan air hingga drum hampir penuh. Aduk-aduk hingga rata dan larut.

 

Keenam, masukkan bahan lain seperti bubuk sekam padi sebanyak 1 kilogram, kapur dolomit satu kilogram dan aduk hingga larut dan merata. Jika surah diaduk rata, tutup wadah dengan rapat.

 

Ketujuh, selama proses fermentasi, wadah drum dapat dibuka untuk diaduk-aduk rata setiap hari.

 

Tugiman menjelaskan pupuk organik cair dapat digunakan setelah proses fermentasi 8 – 10 hari. Pengaplikasian pupuk organik cair dapat digunakan untuk semua jenis tanaman dan sayuran.  Sifatnya yang alami, membuat pupuk organik cair dapat digunakan kapan saja dan seluruh media tanam.

 

ASN Kemenag Bintan juga berpraktek membuat pupuk dasar berbahan dasar kompos.

 

Hatiman.

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan