Berita

(Kemenag Bintan) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin, bersama pengurus FKPP (Forum Komunikasi Pondok Pesantren) Kabupaten Bintan mengadakan pertemuan dengan pengurus Hebitren (Holding Ekonomi dan Bisnis Pesantren) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Bertempat di Kampung Madong Tanjungpinang, Jumat (10/6/2022) pertemuan ini bertujuan untuk membentuk kemandirian pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Bintan.

Disebutkan saat itu oleh Ketua Hebitren Kepri, K. H. Teten rustandi terdapat 3 hal harus diperhatikan oleh semua Ponpes yaitu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. “Untuk pendidikan pondok pesantren, Kepri berada di tingkat 7 nasional,” terangnya.

Kemudian ia menerangkan 4 indikator kemajuan Ponpes yakni, 1) Kualitas santri, karakter & kompetensi, 2) Wali santri puas, 3) Jumlah santri meningkat tajam setiap tahun, dan 4) Kesejahteraan keluarga pondok pesantren  keluarga (guru, keluarga karyawan) terjamin.

“Kemajuan pondok dapat diraih kalau sistem-sistem pondok pesantren stabil seperti, sistem pendidikan & pengajaran, sistem administrasi keuangan, sistem kaderisasi pondok pesantren, dan sistem pengembangan ekonomi pondok dan kemitraan,” terangnya.

“Sistem pengembangan ekonomi pondok pesantren dan kemitraan dapat berkembang melalui Hebitren sebagai wadah pengembangannya, karena semua kehidupan di pondok pesantren memerlukan dana,” tambahnya.

Pada saat itu, Teten Rustandi juga menguraikan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki Ponpes. Antara lain, Iuran wali santri, Dapur umum: katering internal pondok, Kantin santri : warung jajanan santri, Koperasi pelajar: toserba, Wartel santri. Ada juga income-income lain dari luar seperti dana BOS, BOP, dan bantuan-bantuan lainnya serta usaha-usaha Ponpes sesuai dengan potensi masing-masing.

Setelah mendengarkan pemaparan dari pengurus Hebitren Kepri, Kakankemenag Bintan, Erman Zaruddin, berharap dengan bimbingan Hebitren Kepri, kemandirian ekonomi Ponpes di Kabupaten Bintan mulai bangkit. Ia meminta agar dilakukan upaya penggalian potensi ekonomi pada masing-masing Ponpes agar memiliki ciri khas tersendiri.

“Semoga dengan bergeliatnya kemandirian ekonomi pondok pesantren di Kabupaten Bintan maka semakin baik pula kualitas fasilitas pendidikan serta kesejahteraan para guru dan karyawannya. Dengan demikian semakin tinggi minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren di Kabupaten Bintan,” harap Erman. (AP)